A. Latar Belakang Masalah
Sebagai umat nabi Muhammad saw, setiap orang Islam wajib mengikuti sunnah-sunnah beliau. Mengikuti sunnah-sunnah nabi Muhammad merupakan aplikasi rasa cinta orang Islam terhadap Allah dan nabi Muhammad saw. Allah swt telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imron ayat 31 yang berbunyi :
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْقلى وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ( سورة ال عمران أية 31 )
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Q.S. Ali ’Imron: 31)[1]
وَمِنَ اللَّيْلِ فَـتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَصلى عَسَى اَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا (سورة الإسراء أية 79 )
Dan pada sebahagian malam hari, bersembahyang Tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.( Q.S. al-Isra’: 79 )[3]
Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak mempunyai visi yaitu menyiapkan generasi muslim yang berkwalitas, beriman, dan bertakwa kepada Allah swt., menjunjung tinggi nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah menuju terwujudnya generasi cerdas, berakhlaq luhur, berilmu dan berama serta terampil dan berwawasan luas. Dari visi ini, penulis merasa terpanggil untuk meneliti apakah nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah telah teraplikasikan oleh siswa kelas IX B Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak atau hanya sebatas visi yang terpampang di atas papan saja. Apakah sunnah-sunnah rasul benar-benar telah diamalkan atau belum oleh siswa kelas IX B Madrasah Tsanawiyah Darus Salam. Kemudian penulis mempersempit obyek penelitian pada salah satu sunnah nabi saja, yaitu shalat Tahajjud.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya salah paham tentang penelitian ini, maka penulis mencoba menegaskan arti istilah yang terdapat pada judul penelitian ini, yaitu :
1. Studi artinya penelitian ilmiah; kajian; telaahan.[4]
2. Deskripsi, artinya pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian.[5] Profesor Dr. Abdur Rahman Assegaf, Guru Besar Pascasarjana dan Kepala Puslit Kelembagaan Pendidikan dan Kelembagaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mendefinisikan Penelitian Deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan data dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut.[6] Jadi penelitian yang penulis adakan merupakan penelitian yang mencoba menggambarkan dan menjelaskan sejauh mana kemampuan praktik shalat Tahajjud siswa kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak tahun 2010.
3. Kemampuan, berasal dari kata dasar mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat. Kemudian mendapat imbuhan ke-an yang berarti kesanggupan; kecakapan atau kekuatan.[7]
4. Praktik, adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori.[8]
5. Shalat, menurut bahasa artinya do’a. Sedangkan menurut syara’ sebagaimana yang dikatakan oleh Imam ar-Rafi’i adalah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.[9]
6. Tahajjud, menurut bahasa adalah bangun tidur dengan paksa.[10] Sedangkan secara istilah menurut jumhur fuqaha’ adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam setelah tidur pada malam apa saja diantara malam-malam yang ada.[11]
C. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan judul dan latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang mengacu pada pokok pembahasan, yaitu meliputi:
1. Sejauh mana kemampuan siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak Wedung Demak tahun 2010 dalam mengamalkan shalat Tahajjud ?
2. Apa saja yang mempengaruhi kemampuan praktik shalat Tahajjud siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak Wedung Demak tahun 2010 ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bertolak dari pokok-pokok permasalahan di atas, maka dalam penulisan skripsi ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak Wedung Demak tahun 2010 dalam mempraktikkan shalat Tahajjud.
2. Untuk mengetahui sebab-sebab yang mempengaruhi kemampuan praktik shalat Tahajjud siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Darus Salam Jetak Wedung Demak tahun 2010.
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai bahan refleksi dan pertimbangan guru fikih Madrasah Tsanawiyah Darus Salam khususnya dan guru fikih Madrasah lain pada umumnya. Dan diharapkan setelah para guru fikih mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran yang disampaikan, para guru fikih dapat mengoptimalkan pembelajaran fikihnya dengan menggunakan metode-metode yang relevan.
E. Tela’ah Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa buku sebagai rujukan dan juga referensi untuk acuan teori yang digunakan, diantaranya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, KTSP untuk Madrasah Tsanawiyah Jilid 3, buku Undang-undang RI Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Panduan Lengkap Shalat Sunnah, Keajaiban Shalat Tahajjud, Keutamaan Dan Keistimewaan ShalatTahajjud, Shalat Hajat, Shalat Istikharah, Shalat Dluha, Terjemah Fathul Mu’in, Durrotu an-Nashihin, Khasyiyah I’anah ath-Tholibin, Fathul Qarib al-Mujib dan buku-buku lain yang relevan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang penulis gunakan merupakan hasil kerja sama dengan DEPDIKNAS. Kamus ini penulis gunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami maksud dan tujuan penulisan skripsi ini.
Adapun buku KTSP untuk Madrasah Tsanawiyah dan buku Undang-undang RI. Nomor : 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional penulis jadikan sebagai buku penunjang dalam melengkapi teori yang relevan dengan skripsi yang sedang ditulis.
Buku yang berjudul Panduan Lengkap Shalat Sunnah adalah tulisan dari Syaikh Abu Malik Kamal ibnu As-Sayyid Salim. Buku ini berisi panduan yang lengkap tentang shalat-shalat sunnah mulai dari shalat Rawatib sampai shalat Khauf , termasuk di dalamnya adalah shalat tahajjud. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abu Syafiq dan diterbitkan oleh Roemah Buku Sidowayah Solo.
Buku yang berjudul Keajaiban Shalat Tahajjud karangan Habib Idrus Al-Hamid, S.Ag, M.Si menerangkan tentang keutamaan-keutamaan dan misteri yang terkandung dalam shalat Tahajjud. Selain itu, buku ini juga menceritakan tentang shalat Tahajjud para Sahabat Nabi, ulama’ Salafus Shalih dan juga berisi do’a-do’a Rasulullah.
Buku Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tahajjud. Hajat, Istikharah dan Dluha adalah karangan Ubaid Ibnu Abdillah. Buku ini menjelaskan tentang keutamaan dan keistimewaan shalat-shalat sunnah di atas yang belum banyak diketahui oeh khalayak umum. Selain itu juga, buku ini menerangkan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan shalat-shalat di atas, mulai dari cara sampai do’a-do’a yang dibaca dalam sholat.
Kitab Durratun Nashihin adalah kitab karangan Syaikh ‘Utsman Ibnu Hasan Ibnu Ahmad asy-Syakir al-Khoubawi. Kitab ini menerangkan tentang fadlilah-fadlilah, nasehat dan petunjuk-petunjuk bagi kaum muslimin, termasuk di dalamnya diterangkan keutamaan shalat Tahajjud.
Khasyiyah I’anah ath-Tholibin adalah syarah dari kitab Fath al-Mu’in yang juga merupakan kitab syarah dari kitab Qurratul ‘ain bi Muhimmatiddin. Kitab i’anah ath-Tholibin adalah kitab yang terkenal di kalangan pesantren. Kitab ini karangan Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Muhammad ad-Dimyathi. Kitab ini penulis gunakan untuk menjelaskan istilah yang berhubungan dengan shalat Tahajjud.
Adapun kitab Fath al-Qarib al-Mujib adalah kitab karangan Syekh al-‘Allamah Muhammad bin Qasim. Kitab ini juga sangan terkenal di kalangan pesantren. Bahkan ada sebagian Kyai yang menyatakan, seorang santri yang belum bisa membaca kitab Fath al-Qarib belum dapat disebut seorang santri. Kitab ini menyarahi kitab fiqh at-Taqrib karangan Syekh Abi Syuja’.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Ditinjau dari segi metodologik, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong adalah: suatu prosedur penelitian yang yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).[12]
2. Metode Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:
a. Observasi
Metode ini diartikan sebagai suatu aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan mata.[13]Metode ini digunakan untuk mendapat data dengan hanya mengadakan pengamatan terhadap proses pelaksanaan shalat Taahajjud kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak sekaligus pengamatan terhadap lingkungan sekitar sekolah.
b. Wawancara (Interview)
Menurut Esterberg (2002), dalam Sugiyono : “wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik”.[14] Ia juga mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur dan tidak terstruktur.
Dalam wawancara ini peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.[15] Wawancara ini dilakukan terhadap orang-orang yang ada kaitannya dalam pelaksanaan shalat Tahajjud kelas IX MTs. Darus Salam jetak Wedung Demak.
c. Dokumentasi
Metode dokimentasi adalah catatan peristiwa baik berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental.[16] Metode ini digunakan untuk menguatkan data-data yang telah didapatkan.
3. Tehnik Analisis Data
Menurut Bogdan dalam Sugiyono, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.[17]
Karena penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, maka analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu suatu analisis yang bersifat mendeskripsikan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti, dengan menunjukkan bukti-buktinya.[18]
Tehnik ini digunakan penulis untuk mendeskripsikan data-data yang peneliti kumpulkan baik hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi, selama mengadakan penelitian di MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak tentang praktik shalat Tahajjud siswa kelas IX.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Agar mengenai sasarannya, maka dalam penulisan skripsi ini perlu adanya ruang lingkup pembahasan yang jelas, sehingga lebih sistematis pembahasannya.
Untuk mengetahui gambaran umum tentang kerangka isi dan cakupan yang akan dibahas dalam penulisan skipsi ini, maka akan dipaparkan gambaran atau kerangka sistematika penulisan skipsi ini. Penulisan skipsi ini disusun dalam tiga bagian utama yaitu :
1. Bagian muka
2. Bagian isi
3. Bagian akhir
Bagian-bagian tersebut kan dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagian muka
Bagian ini berisikan : halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, moto, persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
2. Bagian isi.
Bagian ini merupakan hati atau isi skripsi yang terbagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :
a. Bab I. Pendahuluan ; yang memuat: Latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tela’ah pustaka, metode penulisan skripsi, dan sistematika penulisan skripsi.
b. Bab II.Shalat Tahajjud; yang memuat beberapa sub bab yaitu :Pengertian dan Hukum Shalat Tahajjud, Keutamaan Shalat Tahajjud, Bacaan setelah Shalat Tahajjud dan Praktik Shalat tahajjud.
c. Bab III. Implementasi Kemampuan Praktik Shalat Tahajjud Siswa Kelas Ix Mts. Darus Salam Jetak Wedung Demak, yang meliputi: Gambaran Umum Mts. Darus Salam Jetak Wedung Demak, Implementasi Shalat Tahajjud Siswa Kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak, Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Shalat Tahajjud Siswa Kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak, dan Upaya-Upaya Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Shalat Tahajjud Siswa Kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak.
d. Bab IV. Analisis Tentang Kemampuan Praktik Shalat Tahajjud Siswa Kelas Ix Mts. Darus Salam Jetak Wedung Demak yang meliputi dua sub bab yaitu : Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Shalat Tahajjud Siswa Kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak dan Analisis Upaya-Upaya Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Shalat Tahajjud Siswa Kelas IX MTs. Darus Salam Jetak Wedung Demak.
e. Bab V. Penutup, yang berisi kesimpulan dengan disertai dengan saran-saran dan kata penutup
3. Bagian akhir
Bagian ini berisi Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.
Jepara, Desember 2010
Pembimbing, Peneliti,
Dr. Sa’dullah As-Saidi, M.Ag. Ahmad Syafi’i
[1] DEPAG, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), hlm. 80
[2] Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan Dan Keistimewaan ShalatTahajjud, Hajat, Istikharah, Dluha, (Surabaya: Pustaka Media, 2006), hlm. 7.
[4] DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 1093
[6] Prof. Dr. Abdur Rahman As-Segaf, Beberapa Alternatif Model Penelitian Strategi Pembelajaran Fiqh, T.P.
[9] Syaikh Muhammad Ibnu Qasim, Fathu al-Qarib al-Mujib, (Semarang: Pustaka ‘Alawiyah), hlm.11
[10] Sayyid Abu Bakr Ibnu Sayyid Muhammad ad-Dimyathi, Hasyiyah I’anah Ath-Tholibin, (Bandung: Syirkah Ma’arif), hm. 267
[11] Syaikh Abu Malik Kamal Ibnu Sayyid Salim, Panduan Lengkap Shalat Sunnah, (Jakarta: Roumah Buku, 2010), hlm. 52
[12] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. XVII, hlm. 3.
[13] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(jakarta: PT. Rineka Cipta, 1986), hlm. 128
[14] Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, KualitatifDan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), Cet. IV, hlm.317.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar